Sabtu, 16 Oktober 2010

KETIKA MERIAM MENGEPUNG ISTANA

Unjuk rasa atau demonstrasi kerap terjadi di Jakarta sejak masa reformasi. Entah itu dilakukan oleh para mahasiswa atau kelompok masyarakat lain. Banyak cara yang dilakukan para demonstran supaya tuntutannya didengar, seperti unjuk rasa didepan kedubes Malaysia, dengan pembakaran bendera bahkan dengan melempar kotoran manusia. Tapi tahukah anda bagaimana kalau tentara melakukan unjuk rasa?
Peristiwa ini terjadi 58 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 17 oktober 1952. Pagi itu ribuan tentara yang diikuti oleh ribuan massa bergerak menuju istana merdeka. Mereka memblokir jalan dan gedung-gedung menuju istana, marker tank-tank dan kendaraan berlapis baja serta mengarahkan moncong meriamnya ke istana dan gedung parlemen.
Letkol Kemal Idris pemimpin pasukan itu ,mengatakan bahwa empat meriam diturunkan didepan istana. Dalam buku autobiografinya, presiden soekarno menceritakan, pagi tiu dua buah tank, empat panser dan ribuan tentara menerjang pintu-pintu istana merdeka. Mereka membawa spanduk-spanduk bertuliskan “bubarkan parlemen”. Batalion artileri dengan empat meriam dengan suara riuh rendah memasuki istana. Beberapa meriam buatan Inggris ditujukan pada Sindi Adam.
Unjuk rasa ini dilakukan para tentara untuk menuntut parlemen dibubarkan. Hal ini dipicu oleh ketersinggungan tentara para parlemen, karean para serdadu ini merasa parlemen telah terlalu jauh mencampuri urusan kemiliteran.
Untunglah demonstrasi berakhir damai setelah mendengarkan pidato yang memmuaskan dari presiden soekarno. Lucunya, menurut cerita, ternyata meriam-meriam itu tidak berpeluru dan member efek suara. Sudut elevasinya pun tidak kena istana tapi melampaui.
Begitulah jika tentara berdemo, tidak hanya ribuan pasukan yang dikerahkan , meriampun diajak serta. Bayangkan jika para wartawan surat kabar melakukan aksi demo dengan mogok mencari berita? Pastinya saat ini kita tidak bisa santai sambil membaca koran.

Kata-kata yang tidak baku :
kerap->sering kena->terkena
supaya->agar begitulah->seperti itulah
kalau->jika diajak serta->diikut sertakan
menuturkan->mengatakan
ditujukan->diarahkan
dipicu->disebabkan

Tidak ada komentar: